Terharu Bisa Salat Berjamaah Lagi di Masjid, Bima Arya: Karena Sudah Lama Tak Dengar Iqomah
80 Persen dari 850 Masjid di Kota Bogor Siap Terapkan Protokol Kesehatan
BRO. Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku terharu bisa melaksanakan kembali ibadah secara berjamaah di masjid, khususnya salat Jumat paska pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Agak emosional ya, terharu sekali karena sudah lama tidak dengar qamat di dalam masjid, sudah lama tidak jamaah di dalam masjid. Rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata. Mudah-mudahan ini ikhtiar kita memohon kepada Allah supaya Kota Bogor cepat melewati ujian ini,” tuturnya usai Salat Jumat berjamaah bersama warga di Masjid Baitur Ridwan, Semplak, Bogor Barat, Jumat (29/05/2020) siang.
Baca Juga: Masjid di Kota Bogor Aktif Kembali, Bima Arya: Jaga Jarak Antar Jamaah 2 Meter
Menurutnya, ini merupakan Salat Jumat pertama sejak diberlakukannya pembatasan sosial di sejumlah tempat publik, termasuk rumah ibadah sekitar tiga bulan lalu. Dalam kesempatan itu juga, Bima sengaja berjamaah bersama warga untuk mengecek surat edaran tentang penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah berjalan dengan baik.
Memasuki halaman masjid, seluruh jamaah termasuk Wali Kota Bogor tidak luput dari pengecekan suhu tubuh oleh petugas. Setelah itu, jamaah diarahkan memasuki masjid melewati bilik desinfektan dan mencuci telapak tangan dengan hand sanitizer.
Tak lupa, Bima Arya yang datang mengenakan peci dan baju koko panjang warna hitam itu juga membawa sajadah sendiri dari rumah. Ia kemudian duduk di titik yang sudah diatur oleh DKM agar posisi antar jamaah miliki jarak atau physical distancing.
Baca Juga: Bahas Fase New Normal Bogor, Bima Arya Libatkan Pakar Epidemiologi
Bertindak sebagai khatib dalam ibadah Jumat tersebut adalah KH Ade Sarmili dan Imam Ustadz Suryadi Suryanullah. Dalam ceramahnya, KH Ade Sarmili mengingatkan jamaah untuk meyakini bahwa wabah Covid-19 ini merupakan ujian keimanan dan kebersamaan bagi kita semua.
Usai shalat Jumat, Bima Arya diminta pengurus DKM untuk memberikan arahan kepada para jamaah yang hadir. Menurut Bima, perang melawan virus Covid-19 ini sungguh berat karena bertempur melawan musuh yang tidak terlihat, logistiknya terbatas dan yang harus diselamatkan banyak.
“Sungguh sangat berat. Sampai hari ini tidak ada tandingannya. Dulu di abad 14 ada wabah black death di Eropa, puluhan ribu yang meninggal. Satu abad yang lalu pernah ada Spanish Flu di Amerika dan sebagian Eropa. Tapi Covid-19 hari ini adalah paling dahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Rata di muka bumi ini yang terdampak,” paparnya dihadapan ratusan jamaah.
Baca Juga: Jadi Khatib Salat Id Bersama Keluarga, Ini Isi Khutbah Bima Arya
Bima Arya menyebut, Masjid Baitur Ridwan di Semplak, Bogor Barat ini bisa menjadi percontohan dengan sistem protokol kesehatan yang baik. “Saya berterimakasih kepada Kang Firman (Ketua DKM Masjid Baitur Ridwan), kepada seluruh DKM, yang telah mencontohkan protokol kesehatan yang luar biasa. Insya Allah menjadi contoh masjid se-Kota Bogor. Diatur jaraknya, diperiksa suhu tubuhnya, dan disediakan untuk cuci tangan,” ujarnya.
Dibukanya kembali rumah ibadah untuk kegiatan keagamaan, lanjut Bima, berdasar pada landasan ilmiah terkait perkembangan penanganan dan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, namun dengan tetap menerapkan sistem protokol kesehatan yang ketat.
“Landasan kita adalah landasan ilmiah. Rekomendasi dari pakar epidemiologi bahwa kondisi Kota Bogor sudah cukup terkendali dan melandai. Angka penularannya sudah dibawah satu (RO 0,74). Oleh karena itu sudah bisa dimulai langkah-langkah yang lebih baru,” jelasnya.
Baca Juga: Takbiran di Masa Pandemi, Bima Arya: Lebih Sepi dari Tahun Sebelumnya
Menurutnya, telah banyak ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai elemen masyarakat, termasuk tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 ini. “Tetapi ujungnya karena kuasa Allah. Oleh karena itu kita yakini kepada Allah di tempat-tempat ibadah adalah jalan utama kita menang melawan covid-19. Dengan Bismillah Pemkot mulai mengizinkan masjid-masjid di Kota Bogor untuk kembali menyelenggarakan aktivitas beribadah bersama dengan catatan memberlakukan protokol kesehatan dengan sangat ketat,” tandasnya.
Namun, lanjut dia, belum semua masjid diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan. Dari 875 masjid yang ada di Kota Bogor, menurut data DMI, sekitar 80 persen masjid sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan.
“Nanti setiap masjid bisa mengajukan permohonan kepada kelurahan agar disetujui oleh wali kota untuk diizinkan, kita data yang rapi. Masjid ini (Baitur Ridwan) dipilih karena kita cek memiliki protokol kesehatan yang sangat siap. Kemarin diproses dan hari ini diizinkan. Saya harap semua masjid seperti ini tentunya dengan kapasitas masing-masing,” katanya.
Penulis: Redaksi Si Bro
Editor: Hari YD